Wajib Tahu, Begini Cara Ijab Qobul Sekali Jawab Langsung Sah

Qolami.ID --- Ijab dan qobul merupakan salah satu rukun yang wajib ada dalam sebuah pernikahan sekaligus acara sakral yang paling dinantikan oleh pasangan calon pengantin (catin) dan keluarganya. Artinya, sebuah pernikahan tidak akan sah apabila rukun tersebut tidak dilaksanakan secara benar.

Dalam bahasa Arab, Ijab sendiri memiliki arti sebagai “pengucapan”, atau sebuah permintaan dari wali pengantin perempuan kepada calon mempelai laki-laki. Sementara itu, kabul/qabuladalah ucapan persetujuan mempelai laki-laki sebagai tanda penerimaan nikah.

Sering kali momen ini membuat calon mempelai pria mengalami nervous atau grogi sehingga jawabannya kurang pas sehingga harus diulang berkali-kali.

Pemahaman keliru bahwa jawaban ijab qobul harus satu nafas sudah melekat dimasyarakat. Padahal sebenarnya jawaban ijab qobul tidak boleh terputus, artinya ijab dari wali dan qobul (jawaban mempelai pria) harus diucapkan secara beruntun serta tidak berselang waktu.

Agar jawaban ijab qobul sekali langsung sah ada tips yang harus diikuti oleh catin.

1. Tenang dan fokus

Catin harus tenang dan fokus pada saat prosesi ijab qobul karena dengan ketenangan hati maka pikiran juga akan fokus dan siap saat menjawab ijab qobul.

2. Menguasai ucapan ijab qobul

Catin biasanya sudah dibekali dengan kata-kata jawaban ijab qobul dari KUA setempat pada saat mengikuti kegiatan penasehatan. Kata tersebut harus dilancarkan kalau perlu dihafal dengan baik.

Berikut contoh ijab yang dilakukan langsung oleh orang tua mempelai perempuan.

“(Muhammad Bin Abdullah), Aku nikahkan engkau dengan anakku (Khodijah) dengan mas kawinnya seperangkat alat sholat, tunai.”

Jawaban mempelai laki-laki

“Aku terima nikah (Khodijah) dengan mas kawinnya seperangkat alat sholat, tunai,"

Meski bisa diucapkan dalam berbagai bahasa karena tidak ada lafaz mutlak, tetapi ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi agar ijab kabul dinyatakan sah. Berikut syarat dan tata cara pengucapan ijab kabul yang benar:

1. Harus ada kata “aku nikahkan” atau “kami nikahkan” untuk mempertegas prosesi. Bisa diucapkan dengan berbagai bahasa, asalkan maknanya jelas.

2. Saat mengucapkan, wali harus menyebut nama calon mempelai laki-laki dan perempuan. Laki-laki harus menyebut nama calon istri. Bisa menggunakan nama lengkap, nama panggilan, atau pun keduanya.

3. Harus disertai dengan penyebutan mahar yang diberikan juga. *(Nef)