Suasana Dalam Bus Jamaah Haji : Penuh Khidmat dan Kekeluargaan

Qolami.ID --- Suasana dalam bus yang mengangkut Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Sarolangun menuju Asrama Haji Antara Provinsi Jambi hari ini, Ahad (2/5/2024), dipenuhi dengan perasaan khidmat dan penuh kekeluargaan. Sejak pagi hari, para jamaah terlihat berkumpul di Masjid Ash-Shulthon, menunggu giliran untuk naik ke bus yang akan membawa mereka untuk menunaikan rukun Islam kelima.

Saat bus mulai bergerak, suasana dalam bus terasa sangat hening. Beberapa jamaah terlihat sibuk dengan doa dan zikir, memanfaatkan setiap momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beberapa yang lain tampak membaca Al-Quran atau buku doa kecil yang mereka bawa. Meski perjalanan cukup panjang, tidak ada yang merasa bosan atau lelah karena semangat untuk segera sampai ke tempat tujuan.

Di antara para jamaah, ada juga yang saling berbagi cerita dan pengalaman. Kebanyakan dari mereka adalah jamaah haji yang pertama kali, sehingga banyak dari mereka yang antusias bertanya kepada jamaah yang sudah berpengalaman tentang berbagai hal, mulai dari tata cara ibadah hingga tips menghadapi cuaca panas di Mekah.

Sopir bus dan petugas pendamping pun turut berperan penting dalam menjaga suasana agar tetap kondusif. Petugas pendamping tak henti-hentinya memberikan informasi dan arahan kepada para jamaah, memastikan semuanya berjalan dengan lancar. Kadang-kadang, terdengar suara ceria dari petugas yang memberikan tausiyah singkat atau cerita-cerita motivasi, yang membuat suasana dalam bus semakin hangat.

Tidak hanya itu, sesekali terdengar lantunan nasyid atau lagu-lagu religi dari pengeras suara bus, menambah kekhidmatan perjalanan. Jamaah yang semula hening pun tak jarang ikut bersenandung pelan, menikmati momen kebersamaan ini.

Ketika bus mendekati Asrama Haji, suasana mulai berubah menjadi lebih semarak. Para jamaah tampak tak sabar untuk segera turun dan masuk Asrama Haji. Senyum bahagia terlihat di wajah setiap jamaah, menggambarkan rasa syukur mereka bisa menunaikan rukun Islam yang kelima ini.

Perjalanan dalam bus menuju Embarkasi bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual yang mendalam. Setiap detik yang dilalui bersama dalam bus menjadi momen berharga yang akan dikenang oleh para jamaah sepanjang hidup mereka.*(Q01)